WELCOME

SELAMAT DATANG

Selasa, 27 November 2018

Agama dan Masyarakat




DEFINISI AGAMA
Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan.

RUANG LINGKUP AGAMA
Secara garis besar ruang lingkup agama mencakup :
·     Hubungan manusia dengan tuhannya
·     Hubungan manusia dengan manusia
·     Hubungan manusia dengan makhluk lainnya atau lingkungannya.

FUNGSI AGAMA DALAM MASYARAKAT
1. Fungsi Edukatif (Pendidikan). Ajaran agama secara yuridis (hukum) berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar pribagi penganutnya menjadi baik dan benar
2. Fungsi Penyelamat. Dimanapun manusia berada, dia selalu menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi kehidupan dunia dan akhirat.
3. Fungsi Perdamaian. Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang yang bersalah atau berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Allah.
4. Fungsi Kontrol Sosial. Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah-masalah sosial seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan.
5. Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas. Bila fungsi ini dibangun secara serius dan tulus, maka persaudaraan yang kokoh akan berdiri tegak menjadi pilar "Civil Society" (kehidupan masyarakat) yang memukau.
6. Fungsi Pembaharuan. Dengan fungsi ini seharusnya agama terus-menerus menjadi agen perubahan basis-basis nilai dan moral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
7. Fungsi Kreatif. Fungsi ini menopang dan mendorong fungsi pembaharuan untuk mengajak umat beragama bekerja produktif dan inovatif
8. Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi). Ajaran agama mensucikan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat agamawi, melainkan juga bersifat duniawi.

DIMENSI KOMITMEN AGAMA
(Roland Robertson)

Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson:
·     Dimensi keyakinan mengandung perkiraan/harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu.
·     Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.
·     Dimensi pengerahuan, dikaitkan dengan perkiraan.
·     Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, semua agama mempunyai perkiraan tertentu.
·     Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan.

KAITAN AGAMA DENGAN MASYARAKAT
Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak menggambarkan sebenarnya secara utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954), yaitu:
·     Masyarakat yang terbelakang dan nilai- nilai sakral.
·     Masyarakat- masyarakat pra- industri yang sedang berkembang.

PELEMBAGAAN AGAMA
Agama menjadi salah satu aspek kehidupan semua kelompok sosial, merupakan fenomena yang menyebar mulai dari bentuk perkumpulan manusia, keluarga, kelompok kerja, yang dalam beberapa hal penting bersifat keagamaan.

AGAMA SEBAGAI FAKTOR KONFLIK DI MASYARAKAT
Masyarakat menjadi lahan tumbuh suburnya konflik. bibitnya pun bisa bermacam-macam. Bahkan, agama bisa saja menjadi salah satu faktor pemicu konflik yang ada di masyarakat itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar